Kekuatan Amal Agama
Amal agama sesungguhnya memilki rahasia kekuatan yang luar biasa. Dalam setiap amal ibadah yang kita buat Allah Ta’ala akan mendatangkan ribuan manfaat kepada setiap orang yang mengamalkannya. Kehebatan amal agama ini banyak sekali diceritakan dalam Al-Quran. Salah satu contoh adalah amalan sholat. Dalam Al-Quran Allah swt. memerintahkan kita untuk menyegerakan sholat apabila kita ditimpa musibah atau kesulitan.
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk" (Al-Baqarah 45).
Dalam ayat tersebut Allah mengendaki agar kita segera mengamalkan shalat jika kita berada dalam kesulitan. Hasil dari kesungguhan kita dalam mengerjakan perintah Allah tersebut sungguh-sungguh dapat menyelesaikan setiap kesulitan yang ada pada diri kita. Ini adalah tawaran Allah Swt kepada kita. Shalat, adalah satu pilihan dan kesempatan agar setiap masalah kehidupan yang menimpa kita dapat segera Allah ta’ala angkat dari diri kita. Shalat, merupakan salah satu sumber penyelesaian setiap kesulitan. kekhusyuan dalam sholat dapat mendatangkan Rahmat dan pertolongan Allah kepada diri kita. Rahmat Allah Swt. lah yang meyelesaikan masalah-masalah kita. Dan untuk menarik Rahmat Allah Swt. agar datang kepada kita Allah ta’ala berikan satu cara dengan amalan sholat. Jika kita mengerjakannya dengan penuh tertib, sarat dan rukunnya terpenuhi Allah pasti dan pasti akan mendatangkan manfaat yang besar kepada diri kita. Kenapa setiap sholat yang kita kerjakan belum mampu menyelesaikan masalah-masalah kita, karena sholat yang kita kerjakan belum sesuai dengan tertib seperti yang dikehendaki Allah Swt. Sarat dan rukun sholat kita masih belum benar sehingga tak mampu menarik bantuan Allah Swt. Kekhusyuan sholat kita pun masih dalam kadar yang terendah atau bahkan lenyap dari dalam diri kita. Sehingga ketika kita melakukan sholat yang ada di pikiran dan hati kita adalah perkara-perkara selain Allah Swt.. Keagungan Allah Swt tidak ada dalam hati kita, ketakutan kepada Allah Swt tidak ada pada diri kita ketika sholat. Ketika kita sholat tidak ada rasa tawadhu dan merendahkan diri dihadapan Allah Swt. Bahkan kita tak mampu menangis dihadapan Allah Swt. ketika sholat. Apakah dengan kualitas sholat yang semacam itu kita akan berharap besar Allah ta’ala akan datang kepada kita dan menolong kita?
Iman kita yang lemah membuat kita tidak yakin dalam setiap amalan yang kita kerjakan, hingga kadar dan kualitas sholat kita tak mampu membuat penyelesaian dalam setiap masalah. Kualitas sholat kita terlalu buruk sehingga tak mampu membuat Allah Swt. tersenyum dan iba kepada diri kita. Bahkan terlalu buruk sehingga jika selesai sholatpun keresahan dan kesempitan datang lagi menyerang hati kita. Dalam satu hadits diceritakan bahwa sholat yang buruk akan dicampakkan oleh Allah swt. seperti Allah mencampakkan kain yang buruk ke muka kita. Sholat yang buruk tidak memiliki nilai di sisi Allah Swt. Ibarat memberi suatu hadiah maka sudah semestinya kita memberi hadiah yang terbaik buat kekasih kita Allah Swt. Untuk itu kita perlu meningkatkan kualitas sholat kita dihadapan Allah ta’ala.
Bagaimana caranya agar kualitas sholat kita menjadi baik di sisi Allah Swt. Caranya adalah dengan berlatih hari demi hari. Setiap saat kita latih terus menerus dan sedikit demi sedikit sampai ada peningkatan dalam sholat kita. Hal pertama yang harus kita miliki adalah keyakinan yang kuat bahwa dengan sholat akan meyelesaikan masalah-masalah kita. Kita perlu memahamkan ke dalam diri kita bahwa sholat adalah sesuatu yang besar di sisi Allah Swt. Setiap gerakan-gerakan sholat, kekhusyuan dalam sholat adalah sesuatu yang bernilai di sisi Allah Swt. Maka kerjakanlah sholat penuh dengan kekhusyuan dan kehati-hatian (memperhatikan sekali gerakan-gerkan di dalam sholat). Ingat bahwa Allah sesuai dengan prasangka hambaNya. Bagaimana Allah adalah bagaimana perasaan kita menyangkaNya. Jika kita tidak yakin kepada Allah Swt maka Allah pun akan melakukan hal yang sama kepada diri kita. Akan tetapi jika kita berusaha mendekat dan yakin kepadaNya maka langkah Allah akan jauh lebih cepat dari langkah kita. Dalam satu hadits Qudsi dikatakan :
"Aku selalu menuruti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku di dalam jiwanya, maka Akupun mengingatnya di dalam Zat-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku ditempat ramai, Akupun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku pun mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku pun ingat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat "
Dan sholat adalah Dzikir yang terbesar. Ulama mengatakan maksud dari perkataan "Waladzikrullaahi Akbar" adalah sholat. Sholat adalah hak Allah Swt. yang mesti kita tunaikan. Untuk itu setiap datang panggilan adzan kita mesti sadar bahwa Allah ta’ala telah memanggil kita. Dengan kita datang untuk menyambut seruan adzan maka kita telah berlatih untuk belajar menta’ati Allah Swt. Adzan bukan hanya sekedar batasan waktu-waktu sholat, akan tetapi jauh lebih dari itu, adzan adalah panggilan dari Sang Maha Pencipta kepada hamba-hambaNya untuk segera mendatangiNya dan menunaikan hak-hakNya. Andaikata ada satu pemimpin yang adil serta memilki kebaikan ada di depan kita maka ketika adzan datang memanggil kita akan jauh lebih lebih utama bagi kita untuk menunaikan panggilan adzan. Untuk itu kita harus selalu menunaikan panggilan adzan.
Berlatihlah sholat-sholat sunnah hingga lelah. Kelelahan dalam melatih diri dalam amalan sholat-sholat sunnah akan mendatangkan kesukaan Allah Swt. Seorang alim pernah menganjurkan jika kita mempunyai hajat baik dunia maupun akhirat maka kerjakan sholat hajat berulang-ulang. Misalnya dengan kita membuat target dalam sehari atau semalam mengerjakan sholat hajat 20 rakaat selama satu bulan. Maka jika kita kerjakan dalam sebulan penuh sholat hajat yang kita kerjakan akan menjadi 600 rakaat. Jika dalam enam ratus rakaat yang kita kerjakan hajat kita belum dipenuhi Allah Swt, perlu ditambah menjadi 1000 rakaat. Jangan bayangkan 1000 rakaatnya, tapi bayangkan hal yang kecil yaitu 20 rakaat dalam setiap malam. Perlu kita bayangkan juga bahwa dengan kita mengerjakan sholat hajat berkali-kali adalah menunjukkan bahwa kita sungguh-sungguh dalam mengerjakannya dan bersungguh-sungguh dalam berhajat kepada Allah Swt. Jangan berputus asa. Jika kita tidak mampu yang besar kerjakan yang kecil terlebih dahulu, misalnya 4 atau 2 rakaat setiap hari, berikutnya tambah dan tambah lagi sesuai dengan kemampuan diri. Jika belum mapu mengerjakan setiap hari maka kerjakan 2 hari sekali secara rutin. Jangan kita beralasan bahwa hal itu terlalu berat tapi malah kita tidak melakukannya sama sekali. Ini adalah kesalahan yang fatal dan bisikan syaitan yang membuat kita berpikir seperti itu. Ingat syaitan tidak akan pernah berhenti untuk mempengaruhi manusia untuk ta’at kepada Allah Swt. Segala cara akan dibuatnya sehingga kita semakin jauh dan menjauhi Allah Swt.
Janganlah pernah berhenti untuk membuat amalan baik setiap harinya. Jika sholat hajat yang kita kerjakan belum mendatangkan bantuan Allah Swt., maka kita perlu buat juga amalan-amalan yang lain untuk mendukungnya. Sesungguhnya kita tidak mengetahui kantung-kantung keridhoan Allah ta’ala berada dimana. Kita bisa juga berlatih untuk membuat amalan sedekah guna menarik bantuan Allah. Sedekah yang kita kerjakan tidak harus besar dan sesuai kemampuan kita. Kita bisa memperhatikan lingkungan yang ada di sekitar kita dan kita cari orang-orang yang hidup dalam kekurangan serta butuh bantuan uluran tangan kita untuk membantunya. Berilah apa yang kita bisa dam semampu kita. Undang Kesukaan Allah dengan memberi kepada mahkluk Allah Swt. Allah sangat senang kepada orang yang suka memberi. Dan harta kita yang sebenarnya adalah harta yang kita tabungkan dalam bankNya Allah Swt. Dalam satu hadits dikatakan bahwa sedekah akan mendatangkan rizki yang tidak disangka-sangka. Datangnya Rizki bukan sesuai dengan keinginan kita, tapi sesuai dengan maunya Allah ta’ala. Untuk itu amalan yang kita kerjakan senantiasa kita lakukan dengan penuh kesungguhan dan keihklasan. Karena Allah Swt. hanya menerima amalan yang kita kerjakan penuh dengan keihklasan. Jika kita belum memilki keihklasan maka hal ini juga kita perlu latih hingga ihklas ada pada diri kita. Intinya adalah berlatih sedikit demi sedikit. Sehingga ada kecintaan kepada kita untuk selalu berbuat baik. Nantinya jika kita sudah terbiasa melakukan amalan baik maka akan menjadi sifat dalam diri kita untuk berbuat baik. Ada perasaaan hilang dari diri kita jika dalam satu hari kita tidak berbuat baik. Jangan bayangkan perbuatan baik itu susah. Justru sebaliknya perbuatan baik itu mudah dan sangat mudah. Bukankah tersenyum kepada saudara muslim kita yang lain juga bernilai di sisi Allah Swt. Senyum dikatakan dalam sebuah hadits adalah sedekah. Atau kita juga bisa berbuat baik kepada orang tua kita atau saudara kita atau kepada setiap orang yang ada di lingkungan kita. Kita senantiasa harus berusaha memilki kecerdasan dan kejelian dalam melihat peluang untuk berbuat baik dalam 24 jam yang kita miliki. Terus lakukan hal seperti itu sampai Allah Swt membuat keputusan untuk membantu dan menyelesaikan masalah kita.
Hal yang penting juga agar kita selalu memanjatkan doa kepada Allah Swt. Jangan pernah berhenti untuk berdoa walau seburuk apapun kualitas doa kita. Mintalah kepada Allah Swt. agar Allah Swt. memberikan kepada kita sifat-sifat yang baik. Mintalah keimanan, kesabaran, sifat syukur, qona’ah, dan sifat ihklas agar ada dalam diri kita dan menjadi milik kita. Manfaatnya adalah jika hajat kita belum terpenuhi maka Allah ta’ala akan berikan iman, sabar, syukur, qonaah dan ihklas ada dalam diri kita. Masalah-masalah yang berat yang menimpa kita sesungguhnya memerlukan sifat-sifat tersebut agar kita siap dan tabah dalam menghadapinya. Jika kita tidak memilki keimanan yang baik maka jika datang masalah menimpa kita, kita akan lari dan berpaling menjauhi Allah Swt.. Dan pahala kesabaran adalah Surga. Rasa syukur akan menambah dan menarik nikmat-nikmat Allah yang lain. Qona’ah adalah senantiasa menerima apapun yang Allah beri kepada kita. Dan kesemuanya itu perlu keihklasan dalam menjalaninya.
Doa yang kita panjatkan akan menjadi pahala buat kita walau doa kita belum dikabulkan oleh Allah ta’ala. Bersungguh-sungguh dalam berdoa akan membuat Allah ta’ala senang. Allah senantiasa cinta kepada hambaNya yang selalu memanjatkan doa kepadaNya. Menangislah dihadapan Allah Swt. Jika kita belum bisa menangis latih diri kita sampai bisa menangis. Menangis di hadapan Allah Swt. jauh lebih baik daripada menangis dihadapan mahklukNya. Sembunyikan masalah kita terhadap orang lain dan adukan kepada Allah ta’ala. Dengan begitu kita hanya berharap kepada Allah Swt, dan hanya Allah Swt tempat yang pantas buat kita untuk menaruh harap dan cemas. Mungkin masalah kita akan terangkat setelah kita melakukan ratusan atau bahkan ribuan doa kepada Allah ta’ala. Dan yakinlah bahwa doa kita pasti diterima oleh Allah Swt. Karena Allah ta’ala telah menjamin bahwa "Barangsiapa yang berdoa kepadaKu pasti Aku kabulkan". Apakah kita tidak yakin dengan jaminan dan janji Allah? Jaminan dan janji Allah Swt. jauh lebih pasti dari terbit dan terbenamnya matahari.
Dalam membuat amal agama senantiasa kita perlu tawajuh kepada Allah Swt. Hadirkan ke dalam hati kita bahwa Allah ta’ala senantiasa melihat setiap perbuatan kita. Inilah sifat Ihsan dalam amalan. Jangan remehkan setiap amal walau kecill tapi bisa jadi besar dihadapan Allah Swt. asal dikerjakan dengan penuh ihsan dan tawajuh kepada Allah Swt. Semua perbuatan kita tidak ada yang terlewatkan tanpa Allah ta’ala melihatnya. Ihsan memilki sejarah bahwa pelajaran tersebut Allah tunjukkan melalui malaikat Jibril a.s. kepada Rasulullah Saw. didepan para sahabatnya. Ketika itu datang malaikat Jibril a.s. kepada majelis Rasulullah Saw. dan para sahabat dalam wujud seorang pemuda yang tampan berpakaian putih dan bersorban putih menanyakan kepada Rasulullah kepada 3 perkara yaitu islam, iman dan ihsan. Ihsan adalah kita melihat Allah atau merasa dilihat oleh Allah Swt. Maka hadirkan sifat ihsan dalam setiap amalan yang kita buat.
Hal yang tak kalah penting adalah senantiasa kita hadirkan fadhilah/keutamaan amal dalam setiap amalan yang kita buat. Ini adalah untuk melatih kita agar senantiasa bergairah untuk membuat suatu amal. Yakin kepada janji-janji Allah dalam amal agama adalah syarat dari diterimanya suatu amal. Hindarkan keraguan dalam diri kita dalam melakukan suatu amal. Kita mungkin pernah mendengar bahwa seseorang berkata bahwa "saya beramal karena Allah bukan karena pahala". Itu benar akan tetapi jika kita tidak menghadirkan fadhilah maka kita akan lemah dan tidak bersemangat dalam melakukan amalan. Dan seolah-olah kita meremehkan dengan janji-janji Allah Swt. Padahal banyak sekali hadits-hadits Rasulullah Saw. yang berkenaan dengan fadhilah atau keutamaan suatu amal. Maulana Muhammad Zakarriya rh.a. telah menyusun satu kitab yang berkenaan dengan fadhilah amal. Di dalamnya dirangkum hadits-hadits Rasulullah Saw. mengenai keutamaan-keutamaan Sholat, dzikir, bacaan quran, haji, tabligh, sedekah, romadhan dan kisah kehidupan para sahabat serta keruntuhan ummat. Saya merekomendasikan kitab itu untuk kita baca setiap hari dan kita hidupkan menjadi suatu amalan harian untuk membuat taklim di rumah dan masjid kita. Agar diri kita dan ahli keluarga kita serta ahli jamaah di masjid kita senantiasa bergairah dan berlomba-lomba untuk beramal shaleh. Jika amalan shaleh telah kita buat dan menjadi suatu kecintaan kepada suatu masyarakat dan orang berlomba-lomba untuk melakukannya maka Allah t’ala akan menurunkan RahmatNya kepada kita semua. Jika Rahmat Allah ta’ala datang maka siapa yang bakal bisa menolaknya. Maka jika kehidupan kita selalu dipenuhi dengan Rahmat Allah Swt. segala sesuatunya akan menjadi mudah. Segala macam kesulitan akan ditarik dan diangkat oleh Allah ta’ala ke atas langit dan diganti dengan kemudahan-kemudahan serta keberkahan.
Selain mengenai ilmu fadhail kita juga perlu belajar mengenai ilmu masail. Ilmu masail adalah ilmu mengenai tata cara ibadah (ubuddiah) baik mengenai halal dan haram, boleh dan tidak boleh. Ilmu masail sangat penting untuk kita mendapatkannya, agar ibadah-ibadah yang kita kerjakan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasullullah Saw. Ilmu masail harus berdampingan dengan ilmu fadhail. Jika seseorang hanya menuntut ilmu fadhail dan melupakan ilmu masail maka ibadahnya bisa jadi salah. Ibadah yang salah akan tertolak oleh Allah Swt. Sebaliknya jika seseorang hanya mementingkan ilmu masail tanpa ilmu fadhail maka dikhawatirkan akan menjadi fasik. Dia tahu perintah-perintah Allah Swt, tapi tidak melaksanakannya. Berapa banyak orang yang sekarang tahu dan mengerti akan perintah-perintah Allah Swt. akan tetapi malah merobohkannya. Dan tidak ada tempat buat orang yang fasik selain neraka. Untuk menuntut ilmu masail maka kita perlu hidupkan di masjid kita dan kampung kita. Kita bisa memanggil seorang ustad atau ulama yang paham mengenai agama sebagai tempat kita bertanya mengenai masalah-masalah agama. Atau kita juga bisa berkunjung secara rutin kepada alim ulama yang ada di sekitar tempat tinggal kita guna menanyakan masalah-masalah agama. Betapa pentingnya ilmu masail sehingga dikatakan jika di suatu kampung tidak ada seseorang yang alim mengenai agama maka masyarakat kampung itu wajib mewujudkan seorang alim ada diantara mereka. Jika mereka tidak berusaha mewujudkannya maka masyarakat itu telah berdosa. Pada jaman Sahabat ra.hum ada beberapa orang sahabat sebagai tempat bertanya. Diantaranya yang terkenal adalah Abdullah bin Mas’ud ra., Adullah bin Umar ra., Ummul Mukminin Siti Aiysah rh.a, Abu Hurairah r.a.dan beberapa sahabat yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar